Antara Pacaran, Cinta dan Zina

Selasa, 27 September 20110 komentar

Berbicara tentang “pacaran”. Pasti tidak akan bisa dipisahkan dari satu kata ini “cinta”.
Tidak ada salahnya jika kita bicara sedikit kisah tentang cinta dulu. Hehe ^_^

Cinta,, kata yang indah penuh makna. Bisa menjadikan seseorang mulia. Cinta juga bisa menjadikan manusia terhina jika tidak dimaknai dan dipahami dengan benar.

Seberapa besar dampak dari cinta ini sepertinya tidak akan bisa diukur dan diungkapkan dengan kata. Tetapi hati bisa merasakan dampak dari ”cinta ini”. Karena cinta, seorang ibu ikhlas mengandung dengan bersusah payah selama kurang lebih 9 bulan, menahan rasa sakit yang tiada tara untuk melahirkan sang buah hati ke dunia. Tak kenal letih sang ibu tetap sabar mengasuh buah hatinya hingga dewasa. Karena cinta, seorang ayah rela bersimbah peluh tiap hari untuk mencukupi kebutuhan istri dan anak2nya. Karena cinta, seorang istri rela mengabdikan hidup pada Allah dan suaminya. Karena cinta, seorang Nabi tetap sabar menyampaikan risalah kebenaran pada umatnya. Karena Cinta, Allah selalu mengawasi Hamba-Nya. Subhanallah,,

Maha besar Allah yang telah menitipkan benih cinta pada hati tiap manusia. Cinta yang telah membuat dunia ini terasa indah.Seorang yang bijak dan beradab akan meletakkan kecintaan yang besar pada Allah, pada Rosullulah dan barulah pada makhluk-makhlu lain disamping-nya. Itulah peletakkan cinta yang benar dan menguntungkan di dunia dan akherat. Cinta Allah inilah taraf cinta yang tinggi. Puncak cinta ini adalah pertemuan yang indah dan penuh rindu di syurga yang dipenuhi dengan kenikmatan.

Bagaimana dengan kisah-kisah cinta dibawah ini? Apakah akan membuat para pelakunya mulia ataukah terhina dalam kubangan dosa?
Karena alasan cinta, seorang gadis menyerahkan kehormatannya pada seorang lelaki yang bukan mahramnya diluar ikatan pernikahan. Dari hasil hubungan intim ini si wanita hamil, kemudian menggugurkan kandungannya dan si lelaki pergi menghilang tak tahu rimbanya. Karena alasan cinta, seorang wanita meninggalkan keluarganya alias kabur dari rumah untuk bersama lelaki yang dicintainya. Karena alasan cinta, beberapa pasang muda-mudi melakukan sex bebas di area kuburan. Ini bener lho?Aku mendengar berita ini di liputan 6 pagi. Nauudzubillahi,, Bukannya dzikrul maut di area kuburan malah melakukan zina. Karena alasan cinta seorang gadis bunuh diri ditinggal kekasihnya.Karena alasan cinta, seorang muslimah menjalin hubungan intens dengan lelaki yang bukan mahramnya dalam sebuah ikrar ” pacaran”. Pacaran ini adalah awal dari semua biang keladi permasalahn-permasalahan diatas.

Pacaran adalah hubungan terlarang dua jenis manusia tanpa ikatan pernikahan. Bertaut dua cinta berlainan jenis yang dilahirkan nafsu. Dari surat menyurat, sms, keluar jalan-jalan, makan-makan, berdua-duaan di taman, di tempat sepi, di tempat tertutup dan tersembunyi dalam keadaan saling rindu. Dengan bimbingan, penjagaan, dukungan dan tepuk tangan sorak-sorai kemenangan, setan-setan tertawa penuh kegirangan. Tidak ada rasa malu pada orang sekeliling. Ajaran dan tuntutan Rosullulah tak dipedulikan. Allahpun ditentang. Di terjangnya batasan, larangan, dan ancamanNYA.

Puncak pacaran kala tenggelamnya gelombang nafsu. Dimana yang perempuan hilang akal sehatnya dan nuraninya tertutup. Manghancurkan dirinya sendiri, menyerahkan kehormatan, harga diri demi cinta nafsu. Berzina seperti hewan, kotor, keji, terkutuk karena rayuan gombal seorang lelaki yang juga sedang dipenuhi nafsu setan.

Siapapun orang yang berbuat zina bukan lagi manusia yang diciptakan Allah sebagai makhluk terbaik. Tetapi, jatuh runtuh setaraf hewan. Dalam kehancuran harga diri, kehormatan yang terkoyak dan kesucian yang telah tercemar, para pelaku pacaran akan menyongsong masa depannya. Berpacaran dengan tingkatan dosa dan kehancuran diri berbeda-beda kadarnya. Apapun hubungan antara laki-laki dan perempuan bukan mahram tanpa ikatan pernikahan adalah larangan dan dosa. Hal itu yang harus kita tahu dan pahami. Supaya kita tidak menjadi satu diantara para pelaku zina yang ada dalam interaksi pacaran ini.

Telah jelas sekali pacaran hanyalah pintu zina yang keji. Mulai dari zina hati kemudian berlanjut pada zina-zina anggota badan yang lainnya. Sebagai seorang muslimah mendekati zina saja kita tidak boleh. Apalagi berbuat zina. Semoga Allah senantiasa menjaga diri kita dari perbuatan menganiaya dan mendzolimi diri kita sendiri ini.

”dan janganlah kamu mendekati zina. Sesungguhanya zina itu adalah perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.” (Al-Isra:32)

Tercatat atas anak adam nasibnya dari perzinaan dan dia pasti mengalaminya. Kedua mata zinanya melihat, kedua telinga zinanya mendengar, lidah zinanya berbicara, tangan zinanya memaksa (memegang dengan keras), kaki zinanya melangkah (berjalan), dan hati yang berhasrat dan berharap. Semua itu dibenarkan atau (direalisasi) oleh kelamin atau digagalkannya (HR Bukhari)

Nikmat yang tiada halal yang datang dari auman nafsu tidak akan membawa kebahagian. Buat temen-temen yang sedang berpacaran dan merasakan sedang melalui saat-saat bahagia . Sadar,, sebenarnya anda berada di zona kehancuran . Selamatkan iman. Selamatkan islam!! Selamatkan diri dan keluarga, jaga dari api neraka. Jangan terlena dengan tipu daya setan yang hanya merupakan kenikmatan sesaat ini. Tidakkah kau menginginkan kenikmatan yang abadi??? Mulailah berbenah diri. Lebih dekatkan diri pada Allah. Bermohonlah ampunan atas semua khilaf selama ini. Jangan berputus asa dari rahmat Allah. Selangkah kau rapat padaNYA. Seribu langkah Dia akan merapat padamu. Sesungguhnya Allah itu Maha Pengampun dan Penyanyang.

Bagi temen-temen yang Alhamdulilah sampai sekarang tetep terjaga untuk tidak menjadi pelaku pacaran. Tetaplah istiqomah. Dan jangan pernah coba-coba untuk mendekati pintu zina ini.!!! Menyesal itu selalu dibelakang tidak pernah di awal. Jadi tetep semangat!!! Mari jaga kehormatan dan harga diri kita sebagai muslimah dengan tidak ”berpacaran” ^_^.

>>>> Bukan pacaran tapi cuman kakak adik>>>> Bukan pacaran kita cuman temen >>>

Aku kadang-kadang heran melihat interaksi antara ikhwan-akhwat yang jelas-jelas sudah tahu batasan pergaulan antara lawan jenis itu seperti apa. Tapi masih saja mereka berinteraksi secara intens banget. Malah menurutku mirip sekali dengan interaksi pacaran muda-mudi yang memang mereka belum tahu batasan itu. Curhat via sms terkait masalah pribadi, tak jarang juga telpon. Mengingatkan sholat tahujud, puasa sunah dan memberikan bentuk-bentuk perhatian yang lain. Memberikan hadiah di hari istimewa, memberikan taujih2 sampai kata motivasi tiap hari. Suatu ketika aku menanyakan perihal ini pada mereka. ”hayo ada apa diantara kaliyan berdua?”Dengan santai cuman dijawab” tenang mbak aku gak pacaran kok dengan ikhwan itu” Dia sudah tak anggap sebagai kakakku dan temen sendiri”. Astaqfirllahh,, setan begitu lembut menggodai kita dengan rasa ini. Menyesatkan kita dengan sesuatu yang menyerupai.

Apapun nama hubungannya kakak adik, TTM atau apalah selain akad nikah antara laki-laki dan perempuan yang bukan mahram itu tetap merupakan pintu zina jika didalamnya mulai menunjukkan interaksi gak jelas. Dalam komunikasi itu pasti ada keterlibatan hati. Dalam interaksi ini pun terbuka pintu zina dari zina hati sampai zina anggota badan yang lain. Tidak usah dipungkiri diri inipun mulai menikmati dan menyukai bentuk-bentuk perhatian itu. Menikmati mengobrol dengan lawan jenis via telpon. Pastilah ada sedikit rasa GR juga. Dan akhirnya mesti terbang melayang dan berkhayal yang tidak-tidak tentang sosok ikhwan ini. Kalau ada ikhwan yang mencoba TP2 (tebar-tebar pesona ) tidak usah ditanggapi. Kalau ada ikhwan yang mulai eror ngajak sms-an taujih atau mau curhat gak usah ditanggapi, jawab seperlunya dengan kata-kata yang tegas. Kalau ada ikhwan ngajak chating lewat dunia maya membahas hal yang aneh gak usah ditanggapi. Kalau ada ikhwan yang coba memberikan perhatian lewat hadiah2 kecil seperti buku, dll gak usah diterima. Bilang aja kita dah punya. Kita harus tegas pada ikhwan-ikhwan itu supaya tidak ada penyakit hati karena rasa-rasa itu yang pada akhirnya akan membuka pintu zina. Semoga Allah memberikan cukup kekuatan pada kita untuk menjaga hati dan hijab kita sebagai seorang muslimah.

Akhwat juga manusia, ikhwanpun juga manusia.Yang juga mengalami sebuah proses pendewasaan diri untuk mulai tertarik pada lawan jenis. Rasa suka diperhatikan, rasa suka untuk dipuji, rasa suka untuk dibimbing dengan diberi taujih sudahlah pasti ada dalam diri seorang akhwat. Ketika rasa itu datang untuk sosok ikhwan. Bagaimanapun syariat itu tetaplah membatasi. Tidak perlulah kita menunjukkan rasa ini pada ikhwan itu dengan memberikan perhatian-perhatian yang tak semestinya lewat hubungan TTM atau hubungan kakak adik yang merupakan pintu zina yang keji. Jagalah rasa suka itu dengan rasa takut akan murka Allah. Jangan malah intens berinteraksi dengan ikhwan ini. Serahkan semuaNya pada Rabb yang telah menitipkan rasa suka ini. Berusahalah untuk mencintai seseorang dengan mencintai penciptanya. Jika memang dia adalah jodohmu Allah pasti akan mempertemukan hati kaliyan dalam ikatan yang suci. Jika dia memang bukan jodohmu Allah pasti akan menggantikannya dengan lelaki terbaik. Seorang mujahid yang akan menjadikan dirimu bidadarinya.

Janji Allah itu pasti”..... Dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula)" (An Nur: 26)”
>>> Kami tidak berpacaran tapi berkomitmen>>>>

Aku punya 2 orang temen ikhwan dan akhwat . InsyaAllah beliau2 sudah tahu betul tentang menjaga hijab, pacaran, dan batasan hubungan ikhwan-akhwat.Bak gayung tersambut karena hijab yang tidak terjaga rasa suka itu akhirnya terungkap diantara ke-duanya. Berhubung masih sama-sama kuliah akhirnya mereka berdua memutuskan untuk berkomitment. Saling bersepakat untuk menikah dikemudian hari tanpa proses pacaran. Wallahu a’alam sampai batas waktu kapan komitment ini akan berlangsung.

Sepanjang perjalanan apakah mereka betul-betul tidak berinteraksi sama sekali walau hanya sekedar sms-an. Bukankah setan akan menggelincirkan manusia untuk berbuat zina dengan segala tipu dayanya?? Mengingat mereka sudah sama-sama tahu saling suka. Apakah yang mereka lakukan ini benar? Kenapa mereka begitu yakin bahwa mereka berdua akan berjodoh dikemudian hari? Menurutku hal ini terkesan mendahului takdir Tuhan. Apapun namanya ikatan itu selain akad nikah bukanlah ikatan yang kuat antara laki-laki dan perempuan yang bukan mahram. Untuk saling mengkalim bahwa satu sama lain telah berjodoh. Kalau dalam perjalanan berkomitment ini nanti tetap ada intraksi saling sapa, saling memotivasi, saling memberikan perhatian dan saling2 yang lain. Sama sajalah namanya pacaran. Karena ada interaksi juga untuk mendekati zina.

Sebagai seorang muslimah, sekarang ini kita sama-sama tahu dilarang untuk mendekati, apalagi melakukan zina lewat interaksi pacaran ataupun interaksi2 lain. Zina adalah perbuatan keji yang sangat dibenci oleh Allah. Siapkah kita dengan murka Allah jika hari ini kita tetap memutuskan untuk menjadi pelaku zina?. Apapun perbuatan yang kita lakukan dalam hidup ini. Sesungguhnya akan dimintai pertanggungjawabannnya olah Dzat yang telah menghidupkan kita. Semoga Allah selalu berkenan membimbing kita dan menghidupkan mata hati ini untuk bisa membedakan bahwa yang benar itu memang benar dan yang salah itu memang salah. (Kebenaran itu hanya milik Allah, dan kesalahan itu berasal dari saya)

By: Asy Syifa’
Mari kita berproses untuk menjadi muslimah yang baik. ^_^

Sumber :
http://ikhwahgaul.com/forum/index.php?topic=715.0;wap2
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : P BloG | P BloG on Wordpress | Fans Page on Facebook
Copyright © 2011. Kalirancang-info - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger